Ampun
Ampun Gusti Pangeran,
Hamba teledor
Hamba khilaf.
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
Ampun Paduka Nabi,
Hamba teledor.
Hamba khilaf.
Hamba terlampau sombong dengan kata-kata hamba, dengan setitik ilmu pengetahuan yang hamba punya
Kini hamba mengaku salah, paduka nabi.
Mintakan ampun kepada Gusti Pangeran, paduka..
Hamba mohon, paduka..
Hamba tahu Gusti Pangeran enggan melihat wajahku yang hina ini
tapi Gusti Pangeran pasti tak akan menolakmu, paduka..
Mintakan ampun untuk hamba, paduka..
Hamba mohon...
Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Ampun Gusti Pangeran,
Hamba teledor
Hamba khilaf
Hamba terlampau bangga dengan setitik pencapaian ilmu pengetahuan yang kau limpahkan pada hamba
yang membuat hamba lupa kepadaMu, Gusti Pangeran..
Ampun, Gusti Pangeran..
Ampun..
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?
Ampun, Gusti Pangeran
Ampun.
Hamba bicara kebaikan hanya untuk kedudukan hamba didepan mereka
Hamba hanya bermaksud mencari kehormatan diri dihadapan sesama kami
Hamba tak menghiraukan kehormatan dihadapanMu, Gusti Pangeran...
Ampuni hamba, Gusti Pangeran...
Tidakkah kau mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?
Ampun, paduka Nabi..
Hamba terlampau sering menyembunyikan kebusukan kami dihadapan sesama kami,
hingga hamba tak sadar kalau Gusti Pangeran maha tahu segala isi rongga dada kami...
Mintakah maaf kepada Gusti Pangeran, paduka.
Hamba mohon, paduka.
Apa jadinya hamba jikalau Gusti Pangeran berpaling dari hamba
Apa jadinya, paduka....
Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?".
Ampun paduka Nabi,
Sungguh engkau sudah menyampaikannya kepada hamba
Sungguh janji itu sudah sampai kepada hamba
Tapi ampun, Paduka
Hamba terlampau sibuk dengan janji-janji yang hamba buat sendiri dengan sesama kami
hingga hamba lupa dengan janji Gusti Pangeran yang hakiki...
Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
Ampun paduka Nabi,
hamba terlampau sibuk dengan kekuasaan hamba dihadapan sesama kami
bahkan hamba tak menghiraukan kepala-kepala orang yang hamba injak untuk kekuasaan itu
hamba mohon ampun, paduka nabi...
Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.
Ampun paduka Nabi,
ampun.
sungguh, hamba memohon ampun.
hamba terlampau khilaf...
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Ampun Gusti Pangeran,
ampun.
hamba sungguh tak sanggup menerima hukuman itu..
hamba sungguh tak sanggup,
ampun Gusti Pangeran..
ampun..
Paduka Nabi,
mohonkan ampun pada Gusti Pangeran
hamba sungguh sungguh tak mampu menerima hukuman itu..
hamba mohon, paduka Nabi..
hamba mohon..
Agustus 2010
Hamba teledor
Hamba khilaf.
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
Ampun Paduka Nabi,
Hamba teledor.
Hamba khilaf.
Hamba terlampau sombong dengan kata-kata hamba, dengan setitik ilmu pengetahuan yang hamba punya
Kini hamba mengaku salah, paduka nabi.
Mintakan ampun kepada Gusti Pangeran, paduka..
Hamba mohon, paduka..
Hamba tahu Gusti Pangeran enggan melihat wajahku yang hina ini
tapi Gusti Pangeran pasti tak akan menolakmu, paduka..
Mintakan ampun untuk hamba, paduka..
Hamba mohon...
Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Ampun Gusti Pangeran,
Hamba teledor
Hamba khilaf
Hamba terlampau bangga dengan setitik pencapaian ilmu pengetahuan yang kau limpahkan pada hamba
yang membuat hamba lupa kepadaMu, Gusti Pangeran..
Ampun, Gusti Pangeran..
Ampun..
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?
Ampun, Gusti Pangeran
Ampun.
Hamba bicara kebaikan hanya untuk kedudukan hamba didepan mereka
Hamba hanya bermaksud mencari kehormatan diri dihadapan sesama kami
Hamba tak menghiraukan kehormatan dihadapanMu, Gusti Pangeran...
Ampuni hamba, Gusti Pangeran...
Tidakkah kau mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?
Ampun, paduka Nabi..
Hamba terlampau sering menyembunyikan kebusukan kami dihadapan sesama kami,
hingga hamba tak sadar kalau Gusti Pangeran maha tahu segala isi rongga dada kami...
Mintakah maaf kepada Gusti Pangeran, paduka.
Hamba mohon, paduka.
Apa jadinya hamba jikalau Gusti Pangeran berpaling dari hamba
Apa jadinya, paduka....
Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?".
Ampun paduka Nabi,
Sungguh engkau sudah menyampaikannya kepada hamba
Sungguh janji itu sudah sampai kepada hamba
Tapi ampun, Paduka
Hamba terlampau sibuk dengan janji-janji yang hamba buat sendiri dengan sesama kami
hingga hamba lupa dengan janji Gusti Pangeran yang hakiki...
Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
Ampun paduka Nabi,
hamba terlampau sibuk dengan kekuasaan hamba dihadapan sesama kami
bahkan hamba tak menghiraukan kepala-kepala orang yang hamba injak untuk kekuasaan itu
hamba mohon ampun, paduka nabi...
Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.
Ampun paduka Nabi,
ampun.
sungguh, hamba memohon ampun.
hamba terlampau khilaf...
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Ampun Gusti Pangeran,
ampun.
hamba sungguh tak sanggup menerima hukuman itu..
hamba sungguh tak sanggup,
ampun Gusti Pangeran..
ampun..
Paduka Nabi,
mohonkan ampun pada Gusti Pangeran
hamba sungguh sungguh tak mampu menerima hukuman itu..
hamba mohon, paduka Nabi..
hamba mohon..
Agustus 2010
Komentar
Posting Komentar