Nuurun 'ala Nuur

Nuurun 'ala nuur
Luapan ambisiku seketika itu ditundukkan
oleh luapan cahaya dari balik bukit
Aku terkulai
aku lemah

Aku kira hanya sebentar saja kesadaranku menghilang
Aku kira hanya satu detik saja rentang waktu yang kuhabiskan
saat ingatan hatiku menjadi kosong

Aku tak ingin melihat wajahNya
Aku tak lagi ingin melihat wajahNya
Biarlah Ia sendiri yang membuka tabir itu
Itu pun kalau Ia sudi membukanya untukku
Atau cukuplah bagiku Ia perdengarkan untukku
lagu seruling Daud yang indah itu

Cakrawala menggantung tanpa tiang penahan
Menyatu tanpa ada satu butir debu pun yang terpisahkan
dan zaman sudah lebih seribu kali dipergulirkan


2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Anak Panah

Warongko anjing ning curigo, curigo manjing ning warongko

Pesonamu