Technospiritual Edisi Puasa

Manusia itu makhluk paling istimewa. Salah satu keistimewaannya adalah bahwa manusia diberikan kebebasan untuk mampu 'memprogram' dirinya sendiri. Sistemnya terbuka, open source. Beda dengan rekan kita Malaikat dan Iblis. Algoritma yang dibuat Tuhan dalam diri Iblis sudah konstan sehingga akhir riwayatnya sudah jelas. Demikian juga dengan Malaikat. Tidak ada lagi variabel-variabel buat iblis da malaikat, yang ada konstanta. Maka Ramadhan ini sebenarnya, mungkin, Tuhan mengajak manusia untuk melakukan re-install. Memperbaiki variabel variabel 'batas' yang kita rubah sendiri untuk memenuhi keinginan-keinginan yang bersifat sementara. Misalnya nilai batas untuk variabel sabar. Kalau di hari-hari biasa jauh dari nilai ideal, contohnya gampang marah atau rakus makanan, maka dengan puasa Tuhan mengajak untuk didekatkan kebali kepada nilai yang ideal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Anak Panah

Warongko anjing ning curigo, curigo manjing ning warongko

Pesonamu