Harapan Pengorbanan dan Cita-cita

Angin mulai menerbangkan serat-serat halus kapas randu yang mulai terlepas dari kelopaknya. Putih beterbangan tenang, hingga kristal embun di pucuk-pucuk padi menghentikan geraknya. Atau langkah para santri yang berlarian mengoyak kristal embun menjadi bulir-bulir kecil seraya tangannya menangkap serat kapas yang masih melayang-layang. Pagi masih terlalu dini, Kristal embum belum berkilau oleh matahari. Namun di pelataran, para santri sudah berbaris, berteriak lantang menirukan kata demi kata yang diucapkan sang guru. Mereka menyebutnya ‘mufradat’, semacam penghafalan kosakata dalam bahasa Arab dan Inggris. Riuh tapi seakan irama itu menjadi pelengkap harmoni pagi dan membuat suasana menjadi lebih ‘khas’.
Inilah pesantren, ketika anak-anak lain di sudut kehidupan lain masih terlelap dalam tidur, anak-anak di pesantren Ahmad Dahlan sudah memulai hari mereka dengan sebuah ‘perjuangan’. Betapa tidak, rasa ngantuk, malas dan berat harus dilawan untuk menjalani kehidupan yang mungkin saja belum mereka fahami. Hari esok memang masih misteri namun perjuangan semacam itu adalah wujud dari sebuah harapan yang tulus tertanam dalam hati bahwa mereka, para santri, sedang menjalani proses untuk menjadi sukses!
Kemandirian dan kebersamaan menjadi ‘sesuatu’ yang secara natural akan mereka fahami seiring dengan kehidupan mereka di asrama. Inilah sesungguhnya makna penting dari proses pendidikan di Pondok Pesantren Ahmad Dahlan. Sebuah bekal yang akan sangat berguna bagi kehidupan mereka kelak di masyarakat. Sepertihalnya setangkai lidi yang tidak akan memiliki kekuatan sama sekali tanpa terlebihdahulu dirangkai menjadi satu, kita pun demikian. Kekuatan akan terbentuk jika nilai kebersamaan disadari betul didalam hati.
Hidup adalah proses. Proses untuk mencapai pengertian-pengertian yang lengkap mengenai dunia dan kehidupannya. Proses untuk mengerti akan dirinya dan Tuhan. Proses untuk menyadari sepenuhnya akan kehidupan yang abadi di sisiNya, nanti. Mereka, para satri, menjalani proses yang berbeda dengan sebagian besar anak di sudut kehidupan lain. Apakah Allah akan memberikan sesuatu yang sama untuk proses yang berbeda? Semoga Allah selalu menuntun kita agar melalui Pondok Pesantren Ahmad Dahlan ini dapat tercipta generasi muslim yang memperjuangkan nilai-nilai Islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Anak Panah

Warongko anjing ning curigo, curigo manjing ning warongko

Pesonamu